Gereja Abad Permulaan (bag.2)

Bapa – bapa Gereja Masa Mula – mula

Yustinus Martir – Ιουστίνος ο Μάρτυρας (2 M)

Yustinus disebut sebagai pembela iman Kekristenan. Ia lahir dalam keluarga Yunani di Palestina. Dalam perjalanan hidupnya, ia adalah seseorang yang mencari kebenaran dalam filsafat Yunani dan berusaha mencari pengetahuan tentang Allah. Adapun beberapa guru-guru filsafat yang diketahui pernah diikutinya untuk mencari pengertian tentang Allah, walaupun ia merasa tidak puas dan akhirnya merasa kecewa karenanya , yaitu : Filsuf Stoa, filsuf aliran Aristoteles dan filsuf Phytagoras.

Akan tetapi ada satu orang yang akhirnya membuat ia puas ketika mencari pengetahuan tentang Allah, yaitu seorang filsuf pengikut Platonisme. Dan akhirnya ia mengalami kemajuaan yang sangat berarti, yang karenanya ia semakin lama semakin tertarik untuk lebih mencari pengetahuan tersebut.

Pada suatu hari, dalam kisahnya Yustinus bertemu dengan seorang tua dekat laut. Orang tua itu memperkenalkannya dengan kitab Perjanjian Lama dan Kristus. Lalu ia mulai dan giat mempelajari, karenanya banyak hal yang telah ia pahami, yang dimana akhirnya membuat ia memutuskan untuk menjadi Kristen, karena menurut Yustinus hanya filsafat inilah yang satu-satunya yang aman dan menguntungkan. Dari pengetahuan dan pemahaman yang telah ia peroleh, maupun pengalamannya dalam menyaksikan orang – orang Kristen yang dihambat dan dianiaya, memicu Yustinus untuk membela ajaran Kristen.

Yustinus banyak menentang penyembahan berhala dan Sinkretisme yang bertentangan dengan iman Kristen pada saat itu. Yustinus kemudian menjelaskan kekristenan sebagai filosofi sejati. Dalam perjalanannya yang panjang, ia selalu beradu argumen pada setiap orang yang ia temui yang menurutnya tidak sesuai dengan ajaran Kristen. Diantaranya ialah Marcion saat ia berada di Roma yang merupakan salah satu pemimpin aliran gnostik.

Dengan mempertaruhkan nyawanya, secara terang-terangan Yustinus berdebat dengan orang-orang terkemuka yang tidak percaya. Ia menulis sebuah dokumen kepada Kaisar. Ia membela dan menjelaskan hal kekristenan dan Kerajaan Allah.

Beberapa komentarnya yang terkenal adalah:
“…para pecinta kebenaran terdorong untuk melakukan dan mengatakan apa yang benar, sekalipun nyawanya terancam maut karena pilihan itu.”
“Kami berdoa bagi musuh-musuh kami dan berusaha mengajak mereka yang membenci kami dengan tidak adil untuk mengikuti ajaran Kristus. Kami berdoa agar mereka boleh menjadi rekan kami dalam harapan penuh sukacita akan upah dari Allah, Pemimpin segala sesuatu.”
“…sedangkan bagi kami, tidak ada kejahatan yang bisa dilakukan terhadap kami kecuali kami dihukum sebagai pelaku kejahatan atau terbukti sebagai orang-orang yang jahat. Kalian bisa membunuh kami. Tapi kalian tidak bisa menyakiti kami”.

Walaupun karya – karya Yustinus banyak diantaranya sudah tidak tahu lagi keberadaannya, namun ada tiga buah buku karyanya yang diketahui sampai sekarang ini, diantaranya:
a. Dialog dengan Trypho, catatan akhir mengenai diskusi panjang dan ramah antara Yustinus dengan seorang Yahudi bernama Trypho, yang terjadi di Efesus.
b. I Apologia, suatu pembelaan iman Kristen yang ditujukan kepada Kaisar.
c. II Apologia, tambahan yang singkat pada karya tersebut diatas yang ditujukan kepada Senat Romawi.

Dari perjalanannya itu Yustinus mengalami tuduhan – tuduhan dan fitnah, ia dan keenam muridnya ditangkap dan disiksa dan berujung dipancung. Setelah meninggal, nama belakangnya diganti oleh orang-orang Kristen menjadi “Martir” yang juga berarti “saksi.”

Sumber : Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh – tokoh dalam Sejarah Gereja (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1993). Ivan Haryanto, Batu – batu tersembunyi (Jakarta: Kasih dalam perbuatan, 2005).

Diterbitkan oleh GPKB (Protestant Church of West Kalimantan)

Berdiri sejak 10 Februari 1963

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai